[Review] How to Train Your Dragon 2 (2014)


Sejak kemunculannya pertama kali dalam instalment pertamanya pada tahun 2010, How to Train Your Dragon mengalami perkembangan yang cukup besar. Berawal dari kisah klasik anak-anak berbentuk buku berseri karangan penulis British, Cressida Cowell yang kemudian diadaptasi ke layar lebar oleh duo sineas Dean DeBlois dan Chris Sanders, film yang mengisahkan tentang bangsa Viking ini menjelma menjadi salah satu film animasi terbaik ciptaan DreamWorks karena kualitas penceritaannya yang bagus serta menghidupkan kembali kejayaan naga fantasi. Terhitung sudah tiga film pendek dan dua season serial televisi (dan masih berlanjut ke season ketiga pada tahun 2015) yang sudah ditelurkan oleh rumah produksi yang sama yang menaungi trilogi Madagascar. Dalam serial televisinya yang kerap mendapat sebutan DreamWorks Dragon yang masing-masing season bertajuk Riders of Berks (2012-2013) dan Defenders of Berks (2013-2014) berkisah tentang petualangan sang penunggang Night Fury di selang waktu menuju instalment keduanya ini.

Tentu masih ingat dengan karakter Hiccup (Jay Baruchel) yang dengan gagah berani memberanikan diri untuk berkomunikasi dengan seekor naga berwarna hitam yang selama ini menjadi pengganggu dalam kehidupan bangsa Viking. Time is going so fast, lima tahun berlalu sejak kejadian pertempuran melalui Ratu Naga, Hiccup tumbuh besar menjadi seorang pria yang dipercaya oleh sang ayah, Stoick (Gerard Butler) untuk menggantikan dirinya menjadi pemimpin Berk. Sebenarnya hal tersebut merupakan sebuah kehormatan besar tetapi Hiccup lebih memilih untuk berpetualang untuk mencari wilayah-wilayah baru diluar Berk bersama sang sahabat, Night Fury. Dalam perjalanannya ini, Hiccup bertemu dengan sosok Valka (Cate Blanchett) yang merupakan penunggang naga misterius yang menghuni gua es berisi spesies naga-naga yang baru. Sementara itu, Astrid (America Ferrera) dan kawan-kawan yang tengah mencari Hiccup justru bertemu dengan Drago Bludvist (Djimon Honsou) yang nantinya akan menjadi sosok tangguh yang mengancam penunggang-penunggang naga di Berk.


Dari segi teknis tak ada yang membuat saya bermuka masam. Menyaksikan sekuel ini layaknya sebuah perayaan akbar, teramat meriah dan ramai dengan hadirnya segala jenis naga baru yang sebelumnya tidak dimunculkan di prekuelnya. Dikawinkan dengan visual yang canggih nan indah juga tata pencahayaan yang rapi serta kedalaman warna yang tepat, tatanan bentuk naga yang unik dan lucu pun setting pemandangannya dihadirkan dengan begitu nyaman untuk dilihat. Tapi tentu sang sineas yang pernah menggarap dwilogi Mulan yang kali ini sayangnya harus bekerja sendirian tidak hanya melakukannya dengan setengah hati, gelaran aksinya juga dihadirkan dengan lebih seru dan menantang, bahkan koreografi dalam menunggang naga pun juga disajikan dalam bentuk baru serta tidak sedikitpun terkesan cheesy. Disamping jaringan kisah dramanya yang lebih menyentuh dan takaran humornya yang mengena, tapi sekali lagi ini adalah film animasi keluarga yang mana tidak sedikitpun melupakan pesan moral yang begitu hangat untuk disaksikan penonton cilik.

Dan oh ya, melihat instalment keduanya ini, sepertinya merupakan tantangan yang cukup berat bagi DeBlois untuk melanjutkannya ke instalment ketiganya, pasalnya melihat keseluruhan elemen dalam How to Train Your Dragon 2 ini begitu memuaskan. Naga-naga spesies baru dengan kapasitas raksasa sudah dimunculkan, tokoh antagonis dengan segala problematikanya juga sudah, pun karakter-karakter baru yang sekaligus menjadi penghubung antar instalment, memang sepertinya harus sesuatu yang benar-benar dahsyat sehingga mampu menjadi atau bisa jadi bakal menjadi penutup trilogi yang epik. Karakter-karakter di dalamnya yang sudah beranjak lebih dewasa pun menunjukkan bagaimana mereka semestinya. Tak ada karakter yang saling menutupi, mereka semua bermain dengan saling melengkapi. Yap, dengan segala pesonanya, film yang mempertontokan bahwa naga pun bisa menjadi teman yang baik ini pun memenuhi segala sarat sebagai summer movies. Sayang sekali jika dilewatkan.



Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai